Peserta Demo di depan istana |
"Pemerintah jangan plin plan. Yang plin plan presiden atau menteri PAN. Kami mendidik anak didik kami untuk menjadi anak yang jujur, manusia jujur, kredibel, tidak menjadi pejabat korup. Kalau tidak didengarkan kami akan menginap di sini," ujar seorang ibu yang merupakan perwakilan demonstran.
Hal itu disampaikan dia dari atas mobil sound system di hadapan ratusan guru honorer yang menggelar demo sejak sekitar pukul 11.00 WIB tadi, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/2/2012).
Teriakan perempuan berjilbab dan berkacamata itu disambut teriakan yel-yel peserta lainnya. "Honorer no! PNS yes!".
Perempuan yang berorasi itu menambahkan para demonstran telah beritikad baik dengan menggelar aksi secara damai, dan mengirimkan perwakilan ke dalam Istana. Jika pemerintah beritikad baik, imbuhnya, seharusnya sejak pagi mengajak para guru honorer itu duduk bersama. Dengan membiarkan para guru honorer keleleran berjam-jam di depan Istana, tindakan pemerintah dinilai mengulur-ulur waktu.
"Bapak-Ibu, sesuai jadwal memang pukul 18.00 WIB sudah selesai. Tapi kalau sampai detik ini kami belum mendapatkan keputusan yang berarti, sama saja kami pulang dengan tangan kosong," sambung orator itu.
Petang ini hujan mengguyur kawasan Istana dan Monas, karena itu sebagian demonstran masuk ke tenda barak polisi untuk berteduh. Namun sebagian lainnya bertahan di gerbang Monas serta melindungi diri dengan payung dan spanduk yang mereka bawa.
Azwar Abubakar (dok detikcom) |
Sementara itu berdasarkan keterangan dari Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) Azwar Abubakar, masih akan mempelajari permintaan itu, belum ada tindakan dalam waktu dekat. Demonstrasi para guru honorer yang meminta diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tampaknya masih jauh panggang dari api.
"Itu akan kita bahas, kita pelajari dulu semuanya. Kita pikirkan pokok masalahnya," jelas Menteri PAN dan RB, Azwar Abubakar, ketika ditanya mengenai demo guru honorer di depan Istana Merdeka.
Hal itu disampaikan Azwar usai menyerahkan piala penghargaan laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerha 2011 kepada pemerinta provinsi, kabupaten/kota di Kementerian PAN & RB, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Azwar menambahkan rencana menaikkan gaji guru honorer memang ada, namun belum dalam waktu dekat.
"Kita kan masih pelajari. Berarti kita belum ada tindakan. Untuk rencananya ada memang.
Ya nanti kita percepatlah," tandas dia.
Pada Senin (20/2) kemarin dan hari ini, guru honorer berunjuk rasa di depan Istana Merdeka. Mereka menuntut Presiden RI segera menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengangkatan Tenaga Honorer. Mereka belum mendapatkan kepastian akan dipenuhinya tuntutan mereka.
Kemarin, satu tim yang berisi 10 orang sudah masuk ke dalam Istana. Kepada rekan-rekannya yang menunggu di luar, mereka menginformasikan bahwa Presiden SBY belum bisa menemui dan menandatangani PP tersebut. Demonstran pun berang.
Sumber
- http://news.detik.com
- Tim di lokasi aksi
Boleh Copy paste, tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
0 komentar:
Posting Komentar