Senin, 20 Februari 2012

Guru Honorer Menuntut

Perwakilan dari Tuban Jatim di Istana Negara




Tuban- Ribuan guru honorer dari seluruh Indonesia berduyun-duyun mendatangi Istana Presiden Mereka meminta SBY untuk segera menandatangani pengangkatan mereka menjadi PNS.

Dalam aksinya di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (20/2/2012), mereka membentangkan spanduk bertuliskan antara lain 'PNS Yes, Honorer No' dan 'SBY Pembual'. Mereka juga membawa poster bertuliskan antara lain 'Wahai SBY, Mana Janjimu. Inga-inga!'.

Para guru honorer tersebut mengenakan baju PDH dan seragam PGRI. Mereka juga menggunakan ikat kepala berwarna merah dengan tulisan 'Honorer Mumet'.

Meski ada demo ratusan guru honorer, lalu lintas sekitar Istana tidak macet. Hal ini karena aksi para guru tersebut tidak memakan badan jalan.

Sudah 15 tahun Sumiarti menjadi guru honorer di Subang, Jawa Barat. Saat ini dia harus puas dengan gaji per bulan yang hanya Rp 350 ribu. Karena gaji yang seiprit, Sumiarti hanya bisa menjerit.

"Saya menjadi guru honorer sudah 15 tahun dengan penghasilan Rp 350 ribu per bulan. Guru honorer tidak mendapat tunjangan, hanya gaji saja. Untuk kebutuhan hidup ya jelas tidak cukup," keluh Sumiarti yang tergabung dalam aksi dengan ratusan guru honorer lainnya di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2/2012).

Sedangkan suami Sumiarti berprofesi serupa. Namun beruntung, suaminya adalah seorang PNS. Untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, Sumiarti bekerja sampingan sebagai petani.

"Ini masih untung. Untuk gaji, di Sukoharjo ada yang gajinya Rp 50 ribu per bulan," sambung perempuan berumur sekitar 40 tahun itu.
Wajah Oemar Bakrie 2012 dari Tuban

Keluhan yang sama disuarakan Hanafi, guru honorer sebuah SD di Banten. Sudah 7 tahun Hanafi menjalani profesi itu, dan dia harus puas dengan gaji Rp 350 bulan yang dibayarkan setiap 3 bulan sekali.

"Tiga bulan sekali karena dari Biaya Operasional Sekolah (BOS)," ujar Hanafi.

Uang gaji itu tidak bisa menutupi semua kebutuhan hidupnya. Karena itu Hanafi berjualan makanan sebagai usaha sampingan.

"Untuk guru honorer secepatnya diangkat PNS. Karena kalau seperti saya yang sudah 35 tahun, mau daftar PNS pakai jalur umum sudah tidak bisa, karena kepentok umur," keluh Hanafi.

Sementara itu Juher, pengajar honorer di sebuah SD di Cilegon, juga mengaku telah 7 tahun menjalani pekerjaannya. Dengan pendapatan yang hanya Rp 350 ribu sebulan, menurut dia, sudah jelas para guru honorer tidak sejahtera.

"Menuntut perhatian dari pemerintah agar diangkat jadi PNS dan diperhatikan kesejahteraannya," ucap Juher yang mengenakan kacamata hitam.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Juher menjadi guru ngaji di lingkungan tempat tinggalnya.

Guru Honorer Berang

Lebih dari 5 jam guru honorer berunjuk rasa di depan Istana Negara. Mereka menuntut Presiden RI segera menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengangkatan Tenaga Honorer. Namun hingga hampir 6 jam berselang, mereka belum mendapatkan kepastian akan dipenuhinya tuntutan mereka.

Satu tim yang berisi 10 orang sudah masuk ke dalam Istana. Kepada rekan-rekannya yang menunggu di luar, mereka menginformasikan bahwa Presiden SBY belum bisa menemui dan menandatangani PP tersebut. Demonstran pun berang.

Seorang perempuan maju ke mobil yang mengangkut sound system. Dia lantas berteriak-teriak menumpahkan emosinya.

"Kami nggak minta banyak-banyak. Hanya minta itu disahkan, ditandatangani agar guru sejahtera. Kami bisa saja mengerahkan seluruh guru honorer, tapi kalau mengerahkan nanti kasihan anak murid kami tidak bisa belajar, telantar," ujar perempuan itu berapi-api.

Orasi itu disambut riuh pekikan demonstran, "Sahkan PP!".

Artikel Terkait :

Harapkan Kesejahteraan, Guru Honorer Bersalawat di Depan Istana



Sumber
  1. http://news.detik.com
  2. Tim di lokasi aksi

Boleh Copy paste, tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.

2 komentar:

  1. KISAH SUKSES Lolos Jadi PNS Guru di Lingkungan Pemda daerah SULAWESI TENGGARa.assalamu Alaikum wr wb-, Saya Ingin Berbagi cerita kepada Anda, Bahwa dulunya Saya hanya Seorang tenaga Honorer di Sekolah Dasar KOLAKA SULAWESI TENGGARA. Sudah 8 Tahun Saya Jadi Tenaga honorer Belum diangkat Jadi PNS,Bahkan Saya Sudah berkali2 mengikuti Ujian, Dan membayar 40jt namun hasilnya nol Uang pun TIDAK Kembali, bahkan Saya Sempat putus asa,Namun Teman Saya memberikan no tlp Bpk.Drs DEDE JUNAEDY M.Si Selaku petinggi di BKN Pusat Yang di Kenalnya selaku kepala DIT Pengadaan PNS. Saya pun coba menghubungi beliau Dan beliau menyuruh Saya mengirim Berkas Saya melalui Email, Alhamdulillah No Nip Dan SK Saya Akhirnya Keluar. Allhamdulillah tentunya sy pun Sangat Gembira sekali,Jadi apapun keadaan Anda skarang Jangan Pernah putus asa Dan Terus berusaha, kalau Sudah Waktunya tuhan pasti kasih jalan,Ini Adalah kisah Nyata Dari Saya. Untuk hasil ini Saya ucapkan terimakasih kepada.1. ALLAH SWT; Karena KepadaNya kita meminta Dan memohon. 2. Terimakasih untuk khususnya Bpk. Drs DEDE JUNAEDY M.Si Di BKN PUSAT, Dan Dialah Yang membantu Kelulusan saya, Alhamdulillah SK Saya Tahun ini Bisa keluar. Teman Teman yg ingin seperti Saya silahkan Anda Hubungi Direktorat Pengadaan PNS, Drs DEDE JUNAEDY .No Tlp; 0823 -4888-3717, Siapa tau beliau Masih mau membantu

    BalasHapus
  2. yg sulit jadi pns anda bisa minta bantuan bpk Drs DEDE JUNAEDY tlp: 0823 -4888-3717 beliau salah satu petinggi di BKN pusat

    BalasHapus